Kapuas Siap Pecahkan Rekor MURI! 1.000 Pelajar Akan Lestarikan Bahasa Dayak Ngaju Lewat “Mangarungut dan Mangacapi”

Narai Habar, Kuala Kapuas – Dalam upaya menguatkan literasi dan melestarikan bahasa daerah, Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas menggandeng Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah melalui sinergi strategis yang menyasar satuan pendidikan hingga komunitas bahasa lokal.

Kepala Dinas Pendidikan Kapuas, H. Suwarno Muriyat menegaskan, kerja sama ini merupakan bentuk integrasi antara visi pendidikan daerah dan program nasional kebahasaan.

Kami percaya keberhasilan pendidikan erat kaitannya dengan kekuatan bahasa. Lewat kolaborasi ini, kita tidak hanya meningkatkan literasi siswa, tapi juga menjaga warisan budaya daerah,” ujar Suwarno.

Beragam program telah dan akan dijalankan, mulai dari pelatihan literasi berbasis budaya lokal, pendampingan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, hingga revitalisasi bahasa daerah yang hampir punah.

Menariknya, Suwarno juga mengungkap rencana pemecahan Rekor MURI untuk kegiatan “Mangarungut dan Mangacapi” yang melibatkan 1.000 pelajar SD, SMP, dan SMA/SMK se-Kabupaten Kapuas, sebagai bentuk pelestarian bahasa Dayak Ngaju.

Sementara itu, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalteng, Sukardi Gau, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga eksistensi bahasa daerah.

Bahasa adalah identitas. Jika tidak dijaga, kita kehilangan akar budaya kita. Sinergi dengan Disdik Kapuas adalah langkah nyata pelestarian berbasis komunitas,” tegasnya.

Senada, pelestari bahasa Dayak Ngaju sekaligus Koordinator Wilayah Pendidikan Bataguh, Gatin, S.Pd, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif ini. Ia berharap revitalisasi juga menyentuh bahasa Dayak Bakumpai dan Dayak Ut Danum ke depannya.

Bahasa adalah roh budaya. Jika hilang, budaya pun ikut musnah. Saya bangga anak-anak sekolah mulai dikenalkan kembali pada bahasa leluhur mereka,” ungkapnya penuh haru.

Langkah Kabupaten Kapuas ini menjadi inspirasi bagaimana pendidikan dan budaya bisa berjalan seiring untuk memperkuat identitas bangsa di tengah arus globalisasi. (*/Nd_234)